Selasa, 26 Juli 2016

Ceritaku - bagian 1



“Eh jangan deket-deket ntar jatuh cinta repot, beda agama.” Celoteh Mas Bowo saat dia duduk di sebelahku. Aku sedang mengecek cuaca sore itu, menengok keluar ke arah rintik hujan yang turun sementara ia perlahan menyematkan bokongnya di besi pinggir jendela sebelahku. Saat itulah kita mulai dekat dijembatani oleh kebosanan redaksi di kala sore. Celotehan Mas Bowo membuatku tersenyum masam. Bukan, bukan karena aku tak suka dia, namun aku bingung harus berekspresi apa. Aku pun tak berani mengecek raut wajahnya saat itu. Takut kecewa, renggutku dalam hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar